Doa sangat dan amat penting bagi Nanda. Dia yakin doa bisa membawanya ke tempat yang baik. “Saya berdoa agar dikasih jalan untuk bisa punya rumah, tetap bertahan kuliah, Allah kasih kemudahan rezeki saya dan Allah kasih jalan saya tetap bekerja di sebuah pabrik dan alhamdulillah sampai sekarang masih Allah perkenankan bekerja di sana,” ungkap sahabat SMI dari grup 20 ini.
Satu persatu Allah jawab setiap masalah yang ada dengan kado terindahNya. Salah satunya Nanda berhasil mendapatkan rumah. Meskipun sudah mendapatkan sebuah rumah, Nanda mengaku sempat bingung karena masih harus merenovasi rumah serta menutupi keperluan lain, yang artinya dia memerlukan banyak biaya.
Suatu hari Nanda mengikuti kajian di Daarul Quran. Saat itu yang mengisi tausyiah adalah Ustadz Syaiful Bahri, beliau menyampaikan amalan yang biasa dilakukan oleh Ustadz Yusuf Mansur, salah satunya yaitu bertawasul dan zikir.
“Saya menjalankan salawat seribu dan zikir subhanallah wabihamdi, subhanallah hil adzim, dan Allah Allahu robbuna, la nusyriku bihi syaia,” katanya.
Belum genap 40 hari sejak Nanda mengamalkan hal tersebut, Allah sudah memberikan kemudahan dan rezeki dari arah yang tidak pernah disangka yang membuatnya bisa merenovasi rumah tanpa harus menggadaikan.
“Saya terus optimistis karena melihat ke depannya saya harus menyicil angsuran dan saya masih kuliah di semester 5. Saya berdoa walau di dalam hati. Allah maha mengetahui isi hati saya,” ujar Nanda.
Nanda selalu berdoa agar semua orang yang mempunyai hajat dan kesulitan dimudahkan oleh Allah. Benar saja, efek mendoakan orang lain langsung berimbas kepada yang mendoakan. “Hari Jumat saya dapat kabar dari group kampus, ada beasiswa dari dikti bagi mahasiswa yang berprestasi (memiliki IPK minimal 3.0) dan mungkin ini jawaban dari doa saya,” katanya.
Melihat peluang ini, Nanda langsung melengkapi persyaratan yang dibutuhkan, dan alhamdulillah transkrip nilai yang diperoleh Nanda dari semester satu sampai empat memenuhi persyaratan. Nanda benar-benar tidak menyangka dan merasa sangat bersyukur karena Allah memberikan kemudahan yang tidak pernah disangka.
Kemudahan-kemudahan yang dia dapatkan bukan tanpa ujian. Sewaktu Nanda masih membutuhkan uang untuk renovasi rumah, tiba-tiba ada orang datang untuk memintanya menjadi donatur.
“Saya bingung, sedangkan saya tiap bulannya harus bayaran dan harus menyicil angsuran, kok malah jadi donatur tetap lalu saya ingat materi dari guru kita tentang sedekah, tanpa pikir panjang karena orang itu tahu saya masih banyak kebutuhan dia gak menargetkan besar tiap bulannya dan saya bismillah bilang iya,” tuturnya.
Setelah itu keajaiban-keajaiban Allah datang, di saat kita masih ingat berbagi maka Allah pun akan memberikan jalan kemudahan untuk setiap hambanya yang yakin atas kebesaran Allah.
Alhamdulillah berkat berdoa, mendoakan dan doa ibunya, Nanda tetap bisa bekerja, kuliah, dan bisa melakukan ibadah tanpa meninggalkan pekerjaan.
“Saat ini Allah memberikan wasilah rezeki melalui pekerjaan dan saya utamakan karena rezeki dari setiap keringat saya bekerja, saya bisa beribadah dengan rezeki yang ada dan tetap istiqomah dalam kebaikan sebatas manusia yang penuh dosa seperti saya. Alhamdulillah di kerjaan dipertemukan dengan orang-orang baik, di kampus dipertemukan teman dan dosen yang baik, dan di SMI, Paytren dan pengajian Allah pertemukan orang-orang baik,” ujarnya menutup perbincangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar