Minggu, 29 April 2018

Tausiyah Ustadz Abdul Somad Lc.,MA

SEMBILAN PESAN PERNIKAHAN

Oleh: H. Abdul Somad, Lc., MA.

Pertama: Pertemuan Karena Allah Swt.

Langkah, rezeki, pertemuan dan maut dalam kuasa Allah Swt. Tapi manusia diberi kuasa untuk memilih dan berbuat yang disebut dengan ikhtiyar. Rasulullah Saw bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Allah Swt telah menetapkan takdir  semua makhluk, lima puluh ribu tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi”. (Hadits riwayat Imam Muslim, dari Abdullah bin ‘Amr). Maka fahamilah bahwa pasangan sebagai pilihan Allah Swt setelah melewati proses ikhtiyar manusia dengan berbagai macam skenarionya, dari mulai dipertemukan teman, sampai salah sambung telepon.

            Tiga orang rakyat jelata diberi sebuah pena dari Tuan Raja. Orang pertama berkata sambil menggerutu, “Raja yang kaya raya cuma memberi sebuah pena!”. Yang kedua berkata, “Lebih baik, daripada tidak ada sama sekali”. Yang ketiga berkata, “Saya tidak melihat penanya, tapi yang saya lihat adalah siapa yang memberikannya”.

Kedua: Menikah Setengah Iman.

Yang paling penting dalam hidup adalah iman. Hanya dengan iman manusia akan selamat di dunia dan akhirat. Iman adalah bekal menghadap Allah Swt. Nikah adalah setengah dari iman itu, sebagaimana sabda Rasulullah Saw bersabda,

مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدْ اِسْتَكْمَلَ نِصْفَ الإِيْمَانِ فَلْيَتَّقِ اللهَ فِيْ النِّصْفِ الْبَاقِيْ

Siapa yang menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah keimanannya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah Swt pada setengahnya”. (Hadits riwayat Imam at-Thabrani, dari Anas bin Malik. Hadits Hasan). Bekal itu telah terisi setengah, maka sempurnakanlah dengan takwa kepada Allah Swt. Ketika bekal telah sempurna, maka jangan pernah berkurang, karena tidak ada yang tau ntah bila perjalanan akan dilanjutkan.

Ketiga: Menjaga Pandangan dan Kemaluan.

Iman itu tidak terlihat, karena ia masalah yang bersifat batin. Tapi iman diwujudkan dalam perbuatan. Bila setengah iman itu dilaksanakan, maka terwujud dalam bentuk pemeliharaan mata dan kemaluan. Demikian disabdakan Rasulullah Saw,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Wahai para pemuda, siapa diantara kamu yang mampu, maka hendaklah ia menikah, karena pernikahan itu menjaga pandangan dan kemaluan. Siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu sebagai pemelihara baginya”. (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, dari Abdullah bin Mas’ud). Sebagian besar penyebab kejahatan manusia adalah mata dan kemaluan. Keduanya dijaga dengan pernikahan.

Keempat: Pasangan Adalah “Ayat”.

Ketika disebut kata ayat, maka yang terbayang di benak kita adalah bagian dari surah dalam al-Qur’an. Ayat dalam surah al-Fatihah, ayat Kursi dan ayat-ayat lainnya. Semua itu adalah ayat yang tersurat, tertulis dalam al-Qur’an. Namun ada ayat-ayat lain, tanda-tanda kebesaran Allah Swt di alam semesta yang disebut sebagai Ayat Kauniyyah, diantara ayat-ayat itu adalah langit dan bumi, aneka ragam bahasa dan warna kulit dan berbagai ayat-ayat lainnya. Satu diantara ayat itu adalah pasangan hidup. Allah Swt berfirman,

وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا

Dan di antaraayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan-Nya) ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri”. (Qs. ar-Ruum [30]: 21).

 Istri menjadi ayat bagi suami dan suami menjadi ayat bagi istri. Jika setiap pasangan memahami bahwa pasangannya adalah ayat, maka tidak akan ada yang melecehkan ayat, tidak akan ada tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Karena melecehkan pasangan berarti melecehkan ayat, tanda-tanda kekuasaan Allah Swt.

Kelima: Ketenangan Jiwa.

Manusia terdiri dari ruh dan jasad. Jasad yang tenang berasal dari ruh yang tenang. Ketenangan ruh itu berasal dari Allah Swt. Ketenangan yang bukan berasal dari Allah Swt adalah ketenangan semu karena palsu. Allah Swt menjelaskan bahwa salah satu penyebab ketenangan itu adalah pasangan hidup yang telah ditetapkan Allah Swt. Firman-Nya,

لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

Supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya”. (Qs. ar-Ruum [30]: 21).

            Harta memang bisa memberikan ketenangan. Tapi ketenangan bukan pada harta. Buktinya, banyak orang yang memiliki harta, tapi tidak mendapatkan ketenangan di dalamnya. Suatu ketika sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, apakah harta yang paling berharga?”. Rasulullah Saw menjawab,

لِسَانٌ ذَاكِرٌ وَقَلْبٌ شَاكِرٌ وَزَوْجَةٌ مُؤْمِنَةٌ تُعِينُهُ عَلَى إِيمَانِهِ

Lidah yang senantiasa berzikir, hati yang selalu bersyukur, istri beriman yang menolong keimanan suami”. (Hadits riwayat Imam at-Tirmidzi dari Tsauban).

Keenam: Melihat Titik Persamaan.

Dua makhluk yang berbeda, sampai orang barat mengatakan, “Man are from Mars, Women are from Venus”. Semuanya berbeda, dari bentuk fisik, sifat bawaan, selera makanan dan berbagai hal lainnya. Allah Swt merekat perbedaan itu denganMawaddah dan Rahmah.

وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً

dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang”. (Qs. ar-Ruum [30]: 21).

Mawaddah melihat kecantikan fisik,Rahmah memandang kebaikan akhlak.

Mawaddah memandang kelebihan, Rahmahmenutupi kekurangan.

Itulah penyambung yang putus, perekat yang retak.

            Allah Swt menggambarkan pasangan seperti pakaian, saling menutupi dan melindungi,

هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ

mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka”. (Qs. al-Baqarah [2]: 187). Pakaian yang tidak mampu menutupi dan melindungi, maka bukanlah pakaian.

Ketujuh: Patuh Bersyarat.

Laki-laki diberi tanggung jawab di dunia dan akhirat. Maka selama ia menunaikan kewajiban dan amanah, ajakan dan larangannya wajib diikuti. Bahkan Rasulullah Saw bersabda,

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

Seandainya aku boleh memerintahkan manusia untuk bersujud kepada manusia, pastilah aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya”. (Hadits riwayat Imam at-Tirmidzi, dari Abu Hurairah, hadits Hasan).

Dalam beberapa kasus, melawan suami menyebabkan turunnya laknat, sebagaimana sabda Rasulullah Saw,

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

Apabila seorang suami mengajak suaminya berhubungan, tapi perempuan itu menolak, maka ia dilaknat malaikat hingga waktu pagi”. (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

            Namun ketaatan itu bukan tanpa syarat. Suami ditaati selama ia taat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Tidak ada ketaatan kepada makhluk jika ketaatan itu menyebabkan perbuatan maksiat kepada Allah Swt,

فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ عَلَيْهِ وَلَا طَاعَةَ

Jika diperintahkan melakukan perbuatan maksiat, maka tidak perlu didengar dan tidak wajib dipatuhi”. (Hadits riwayat Imam at-Tirmidzi, dari Abdullah bin Umar, hadits Hasan Shahih).

Kedelapan: Tulang Rusuk Yang Bengkok.

Rasulullah Saw menggambarkan perumpamaan dengan gambaran yang sangat sempurna,

وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ إِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

Tinggalkanlah pesan yang baik untuk para perempuan. Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika engkau luruskan, maka engkau mematahkannya. Jika engkau biarkan, maka ia akan tetap bengkok. Tinggalkanlah pesan yang baik-baik untuk perempuan”. (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah). Ia diciptakan bukan dari tulang kaki pria untuk diinjak. Bukan dari tulang kepalanya untuk dijunjung. Tapi dari tulang rusuk agar berada setara di sampingnya. Tapi tulang itu bengkok, jika diikuti akan ikut bengkok. Namun jika diluruskan dengan paksa, ia akan patah.

Kesembilan: Amal Jariyah.

Allah Swt memberikan ruang dan masa kepada manusia agar manusia beramal. Ketika ruang dan masa itu ditarik oleh Allah Swt, maka berakhirlah amal. Tapi ada amal yang tidak akan pernah terhenti, satu diantaranya anak yang shaleh, sabda Rasulullah Saw,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Apabila manusia itu meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya”. (Hadits riwayat Imam Muslim, dari Abu Hurairah). Anak shaleh itu diperoleh lewat pernikahan yang sah. Surga pun dijanjikan bagi mereka yang mampu menjaga amanah anak, sesuai sabda Rasulullah Saw,

مَنْ عَالَ ثَلَاثَ بَنَاتٍ فَأَدَّبَهُنَّ وَزَوَّجَهُنَّ وَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ فَلَهُ الْجَنَّةُ

Siapa yang merawat tiga orang anak perempuan dengan baik, ia beri pendidikan yang baik, ia nikahkan dengan orang-orang yang baik, ia berbuat baik kepada mereka, maka surgalah baginya”. (Hadits riwayat Imam at-Tirmidzi dari Abu Sa’id al-Khudri).

somadmorocco 

Senin, 27 November 2017

Kasih Ayah

*SEBUAH KISAH TENTANG CINTA*

Ayah di dalam kamar, beberapa kali batuk².

"Cinta ayahmu kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan", kata ibu.
Aku mendengarkan ibu dengan heran.

"Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersama ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan.
Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki² tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang, maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.

"Ibu memang sering menelponmu.
Tahukah kau, itu selalu ayahmu yg menyuruh dan mengingatkan.

Mengapa bukan ayahmu sendiri yg menelpon?
Dia bilang, "Suaraku tak selembut suaramu, anak kita harus menerima yg terbaik".

"Ketika kamu diwisuda, kami duduk di belakang.
Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas.
"Alangkah cantiknya anak kita ya bu," kata ayahmu sambil menyeka air matanya.

Mendengar cerita ibu di ruang tamu, dadaku sesak, mungkin karena haru atau rasa bersalah.

Jujur saja selama ini kepada ibu aku lebih dekat dan perhatianku lebih besar. Sekarang tergambar kembali kasih sayang ayah kepadaku. Aku teringat ketika naik kelas 2 SMP aku minta dibelikan tas. Ibu bilang ayah belum punya uang.

Tetapi sore itu ayah pulang membawa tas yg kuminta.
Ibu heran. "Tidak jadi ke dokter?" tanya ibu. "Kapan² saja.
Nanti minum jahe hangat, batuk akan hilang sendiri"
Kata ayah.

Rupanya biaya ke dokter, uangnya untuk membeli tasku, membeli kegembiraan hatiku, dengan mengorbankan kesehatannya.

"Dulu setelah prosesi akad nikahmu selesai, ayahmu bergegas masuk kamar.
Kau tahu apa yg dilakukan?" tanya ibu.

Aku menggeleng. "Ayahmu sujud syukur sambil berdoa untukmu.
Air matanya membasahi sajadah.

Dia mohon agar Allah melimpahkan kebahagiaan dalam hidupmu.
Sekiranya kau dilimpahi kenikmatan, dia mohon tidak membuatmu lupa zikir kepada-Nya.

Sekiranya diberi cobaan, mohon cobaan itu adalah cara Tuhan meningkatkan kualitas hidupmu.

Lama sekali dia sujud sambil terisak.
Ibu mengingatkan banyak tamu menunggu.
Dia lalu keluar dengan senyuman tanpa ada bekas air di pelupuk matanya".

Mendengar semua itu, air mataku tak tertahan lagi, tumpah membasahi pipi.

Dari kamar terdengar ayah batuk lagi.
Aku bergegas menemui ayah sambil membersihkan air mata.

"Kau habis menangis?"
Ayah menatapku melihat sisa air di mataku.
"Oh, tidak ayah!" aku tertawa renyah.
Ku pijit betisnya lalu pundaknya.
"Pijitanmu enak sekali seperti ibumu", katanya sambil tersenyum.

Aku tahu, meski sakit, ayah tetap ingin menyenangkan hatiku dengan pujian.

Itulah pertama kali aku memijit ayah.
Aku melihat betapa gembira wajah ayah. Aku terharu.

"Besok suamiku menyusulku, ambil cuti seminggu seperti aku.
Nanti sore ayah kuantar ke dokter", kataku. Ayah menolak. "Ini hanya batuk ringan, nanti akan sembuh sendiri".

"Harus ke dokter, aku pulang memang ingin membawa ayah ke dokter, mohon jangan tolak keinginanku", kataku berbohong.

Ayah terdiam. Sebenarnya aku pulang hanya ingin berlibur, bukan ke dokter.

Tapi aku berbohong agar ayah mau kubawa ke dokter.
Aku bawa ayah ke dokter spesialis.

Ayah protes lagi, dia minta dokter umum yg lebih murah. Aku hanya tersenyum.

Hasil pemeriksaan ayah harus masuk rumah sakit hari itu juga.
Aku bawa ke rumah sakit terbaik di kotaku.

Ibu bertanya setengah protes. "Dari mana biayanya?".
Aku tersenyum.
"Aku yg menanggung seluruhnya bu.
Sejak muda ayah sudah bekerja keras mencari uang untukku.

Kini saatnya aku mencari uang untuk ayah.
Aku bisa! Aku bisa bu!".

Kepada dokter aku berbisik; "Tolong lakukan yg terbaik untuk ayahku dok, jangan pertimbangkan biaya", kataku. Dokter tersenyum.

Ketika ayah sudah di rumah dan aku pamit pulang, aku tidak menyalami, tetapi merangkul dengan erat untuk membayar keinginannya di stasiun dulu.
"Seringlah ayah menelponku, jangan hanya ibu", kataku.
Ibu mengedipkan mata sambil tersenyum.

Dalam perjalanan pulang, aku berfikir, berapa banyak anak yg tidak paham dengan ayahnya sendiri seperti aku.

Selama ini aku tidak paham betapa besar cinta ayah kepadaku.

Hari² berikutnya aku selalu berdoa :
"Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira".

Namun kini dengan perasaan berbeda.
Terbayang ketika ayah bersujud pada hari pernikahanku sampai sajadahnya basah dengan air mata...betapa besar cinta kasih seorang ayah Tidaklah jauh berbeda dgn cinta kasih seorang ibu.

Semoga Allah masih memberikan waktu yg cukup, untuk aku bisa lbh lama lagi memijit kaki ayah, memeluk dan menumpahkan cintaku pada Ayah. Spt cintaku pada Ibu....aamiin..

Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira...

Ya Allah ampunilah dosaku juga dosa orangtuaku, jagalah mereka seperti mereka merawatku di waktu kecil...

Aamiin ya Robbalalaamiin

*Kasih Ayah dan Ibu kepada anak² nya sama, hanya berbeda dalam penyampaian nya*

Sehat with Rasulullah

*JENIUS NYA RASULULLAH tentang KESEHATAN*

"Sembuhkan sakit hatimu maka akan sembuh seluruh badanmu"

Ada  orang yang punya sakit hati yang benar-benar kronis.
Benci banget ?
Dendam banget ?
Nggak suka banget ?
Sedih Banget ?
Kecewa banget ?

Semua itu dianggap serius sampai sakitnya berdampak pada tubuh.
Begitu muncul dalam bentuk penyakit kanker, diabetes, sakit jantung, baru diatasi....
Dan yang diatasi pun hanya permukannya saja.
Diatasi dengan operasi, obat Herbal.. bertahun-tahun bahkan seumur hidup, kemo, radiasi. Semua yang membuat sel-sel tubuh luluh lantak.

Tapi akar masalahnya tidak diatasi..
Akar masalahnya adalah  hati yang sakit dan semakin rusak...
Kemudian merusak seluruh jaringan tubuh.

Darah tetap dibiarkan asam.
Kondisi tubuh asam.
Pikiran tetap stress,
jiwa tak tenang.
Dendam masih banyak.
Kecewa masih berlanjut. Perasaan masih ga enak.
Benci masih kuat.

SECARA TIDAK LANGSUNG KITA BUNUH DIRI

Serius?

Ingat Rasululloh Sholallohu 'alayhi wassalam.. pernah berkata :

"Ada segumpal daging yang kalau ia baik maka seluruh tubuh akan baik. Dan kalau ia buruk maka seluruh tubuh akan buruk."

Itulah "H A T I"❤

Seharus itu selalu ada dalam kondisi indah dan baik.
Selalu ikhlas, menerima ketentuan Allah, bersyukur, tulus berbagi, dan bahagia bersama. Seperti anak yang selalu bahagia dan tertawa, Seperti itulah kondisi hati kita seharusnya.

Pada saat kita sudah tak lagi seperti itu, itulah saat penyakit muncul. Dan deteksi dini harus dilakukan. Akar permasalahan harus diatasi.
Hati perlu terus dicuci...dan di bersihkan.

Tanda hati bersih dan suci adalah  :
Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain.
Selalu semangat berbagi tanpa pamrih.
Selalu Ridho dengan segala ketentuan yang Allah berikan untuk kita..

Termasuk aturan Bos/Atasan/Pimpinan?
Yup....

Dibenci?

Gak apapa....
Berarti Dosa kita, jadi ada yang tanggung.

Di dzalimi?

Wah, ini dia saatnya doa-doa kita tak ada batasnya dengan Sang Pemberi, Pengasih Penyayang.
Allah Arrohmaan Arrohiim...

Hati akan selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain, gembira, apapun yang terjadi, siapapun itu. Termasuk bahagia bagi mereka yang konon kata orang merugikan kita, tapi kita tak perlu merasa rugi.
Karena semua ada hikmahnya...

PASTIKAN ITU 👍🏻

Kalau hati terasa tidak baik, dengan tanda2..
ada rasa sedih, kecewa, benci, dendam,
segera action.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Ikhlas

Tarik nafas, buang nafas.
Setiap nafas adalah nafas baru, harapan baru.
Jangan pusing dengan yang lalu dan jangan khawatir dengan yang belum terjadi.

2. Terima dan hargai

Allah Maha Besar dan Maha Tahu, Allah tahu yang terbaik buat kita  semua pasti baik dan bermanfaat.

3. Bersyukur dibalik bencana jadi karunia

Bertanyalah: “Kenapa ya kira-kira Allah – Yang Maha Kasih dan sangat mengasihiku, memberikan sesuatu yang tidak kusukai dan tidak sesuai dengan harapanku ini?

Kira-kira apa kebaikan di baliknya?

Ada pelajaran...
Rubah Mindset-nya husnudzon, berbaik sangkalah sama Allah.

4. Berbagi tanpa pamrih

Apapun hikmah yang ada, pasti bisa dibagi.
Pasti ada pengalaman baru, kesadaran baru, yang bisa diberikan pada yang lain.
Bagilah senyum pada semua.
maafkan semua orang...
Do'akan semua orang yang pernah singgah di hati kita.
Apa do'a yang harus di panjatkan untuk diri  sendiri dan orang yang terkait?
Apa kira-kira yang kita bisa lakukan dengan lebih baik lagi untuk hanya mengharap Ridho Allah semata.

5. Bahagia saat orang lain bahagia

Termasuk orang yang awalnya tidak Kita sukai....
Kita benci....
Kita anggap merugikan.
Kita anggap mengecewakan..
Apalagi terhadap orang2 yang berjasa kepada kita..
Muliakan mereka sebagai wujud rasa syukur kepada Allah...
Kita jadi tegar seperti sekarang...
Ada jasa terbaik mereka di hati kita...muliakan saudara kita yang pernah menolong kita..meskipun si penolong membuat kecewa...dan kecewa..maafkan kekecewaaanya..
mulyakan jasanya..
Allah-lah yang akan membalas segala keikhlasan..

Ketika  Penyakit hati pelan-pelan sembuh. Maka Begitu juga penyakit tubuh akan hilang dan sembuh.

Ayo berusaha selalu jaga kesehatan hati mulai detik ini.

Semoga tidak ada lagi rasa benci atau kecewa di hati kita

Awali hari dengan Bismillahirrohmanirrohiim dan akhiri hari dengan Alhamdulillaahirobbil'alamiiin

Semoga Allah Ridho dengan niat kita untuk selalu Membersihkan Hati

حسن الظن بالله
و حسن الظن بعباد الله

Barakallahu fiikum

َ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Rabu, 22 November 2017

Ilmu yang Bermanfaat

Mohon di baca sampai habis semoga bermamfaat...*Sangat menginspirasi untuk para orang tua*

*“Goblok kamu ya…”* Kata Suamiku sambil melemparkan buku rapor sekolah Doni.
Kulihat suamiku berdiri dari tempat duduknya dan kemudian dia menarik kuping Doni dengan keras.
Doni meringis.
Tak berapa lama Suamiku pergi kekamar dan keluar kembali membawa penepuk nyamuk.
*Dengan garang suamiku memukul Doni berkali kali dengan penepuk nyamuk itu*
Penepuk nyamuk itu diarahkan kekaki, kemudian ke punggung dan terus , terus.
Doni menangis “ Ampun, ....ayah..ampun ayah..” Katanya dengan suara terisak isak. Wajahnya memancarkan rasa takut. Dia tidak meraung.
Doni tegar dengan siksaan itu.
Tapi matanya memandangku.
Dia membutuhkan perlindunganku. Tapi aku tak sanggup karena aku tahu betul sifat suamiku.

“Lihat adik adikmu.
Mereka semua pintar pintar sekolah. Mereka rajin belajar.
Ini kamu anak tertua malah malas dan tolol,,

Mau jadi apa kamu nanti ?
Mau jadi beban adik adik kamu ya…he “ Kata suamiku dengan suara terengah engah kelelahan memukul Doni.
Suamiku terduduk dikorsi.
*Matanya kosong memandang kearah Doni dan kemudian melirik kearah ku*

“ Kamu ajarin dia.
Aku tidak mau lagi lihat lapor sekolahnya buruk.
*"Dengar itu..!!!“*
Kata suamiku kepadaku sambil berdiri dan masuk kekamar tidur.

Kupeluk Doni.
Matanya memudar.
Aku tahu dengan nilai lapor buruk dan tidak naik kelas saja dia sudah malu apalagi di maki maki dan dimarahi didepan adik adiknya.

Dia malu sebagai anak tertua. Kembali matanya memandangku. Kulihat dia butuh dukunganku. Kupeluk Doni dengan erat “ Anak bunda, tidak tolol" Anak bunda pintar kok. Besok ya rajin ya belajarnya”

“ Doni udah belajar sungguh sungguh, bunda, Bunda kan lihat sendiri.
Tapi Doni memang engga pintar seperti Ruli dan Rini.
Kenapa ya Bunda” Wajah lugunya membuatku terenyuh.. *Aku menangis “ Doni, pintar kok* Doni kan anak ayah. Ayah Doni pintar tentu Doni juga pintar. “

“ Doni bukan anak ayah.”
Katanya dengan mata tertunduk *“ Doni telah mengecewakan Ayah, ya bunda “*

Malamnya , adiknya Ruli yang sekamar dengannya membangunkan kami karena ketakutan melihat Doni mengigau terus.
Aku dan suamiku berhamburan kekamar Doni.
Kurasakan badannya panas.
*Kupeluk Doni dengan sekuat jiwaku untuk menenangkannya*
Matanya melotot kearah kosong. Kurasakan badannya panas.
*Segera kukompres kepalanya dan suamiku segera menghubungi dokter keluarga*

Doni tak lepas dari pelukanku “ Anak bunda, buah hati bunda, kenapa sayang. Ini bunda,..” Kataku sambil terus membelai kepalanya.
Tak berapa lama matanya mulai redup dan terkulai.
Dia mulai sadar. Doni membalas pelukanku. ‘ *Bunda, temani Doni tidur ya."* Katanya sayup sayup.
Suamiku hanya menghelap nafas. Aku tahu suamiku merasa bersalah karena kejadian siang tadi.

Doni adalah putra tertua kami.
*Dia lahir memang ketika keadaan keluarga kami sadang sulit*
Suamiku ketika itu masih kuliah dan bekerja serabutan untuk membiayai kuliah dan rumah tangga.
Ketika itulah aku hamil Doni.
Mungkin karena kurang gizi selama kehamilan tidak membuat janinku tumbuh dengan sempurna. *Kemudian , ketika Doni lahir kehidupan kami masih sangat sederhana* Masa balita Doni pun tidak sebaik anak anak lain.
Diapun kurang gizi.
Tapi ketika usianya dua tahun, kehidupan kami mulai membaik seiring usainya kuliah suamiku dan mendapatkan karir yang bagus di BUMN.
Setelah itu aku kembali hamil dan Ruli lahir, juga laki laki
dan dua tahu setelah itu, Rini lahir, adik perempuannya.
Kedua putra putriku yang lahir setelah Doni mendapatkan lingkungan yang baik dan gizi yang baik pula.
Makanya mereka disekolah pintar pintar.
Makanya aku tahu betul bahwa kemajuan generasi ditentukan oleh ketersediaan gizi yang cukup dan lingkungan yang baik.

Tapi keadaan ini tidak pernah mau diterima oleh Suamiku.
Dia punya standard yang tinggi terhadap anak anaknya.
Dia ingin semua anaknya seperti dia. Pintar dan cerdas.
“ Masalah Doni bukannya dia tolol, Tapi dia malas. Itu saja. “ Kata suamiku berkali kali.
Seakan dia ingin menepis tesis tentang ketersediaan gizi sebagai pendukung anak jadi cerdas.

*“ Aku ini dari keluarga miskin* *Manapula aku ada gizi cukup.*
*Mana pula orang tuaku ngerti soal gizi.* Tapi nyatanya aku berhasil.
“ Aku tak bisa berkata banyak untuk mempertahankan tesisku itu.

Seminggu setelah itu, suamiku memutuskan untuk mengirim Doni kepesantren. AKu tersentak.?!!!!??

*“ Apa alasan Mas mengirim Doni ke Pondok Pesantren “*

“ Biar dia bisa dididik dengan benar”

*“ Apakah dirumah dia tidak mendapatkan itu”*

“ Ini sudah keputusanku, Titik.

*“ Tapi kenapa , Mas” AKu berusaha ingin tahu alasan dibalik itu.*

Suamiku hanya diam.
Aku tahu alasannya.
Dia tidak ingin ada pengaruh buruk kepada kedua putra putri kami.
Dia malu dengan tidak naik kelasnya Doni.
Suamiku ingin memisahkan Doni dari adik adiknya agar jelas mana yang bisa diandalkannya dan mana yang harus dibuangnya.
Mungkinkah itu alasannya. *Bagaimanapun , bagiku* *Doni akan tetap putraku*
*dan aku akan selalu ada untuknya* Aku tak berdaya.
Suamiku terlalu pintar bila diajak berdebat.

Ketika Doni mengetahui dia akan dikirim ke Pondok Pesantren, dia memandangku.
Dia nampak bingung.
*Dia terlalu dekat denganku dan tak ingin berpisah dariku.*

*Dia peluk aku “ Doni engga mau jauh jauh dari bunda” Katanya.*

Tapi seketika itu juga suamiku membentaknya “ Kamu ini laki laki. TIdak boleh cengeng.
Tidak boleh hidup dibawah ketika ibumu. Ngerti. ...!!!!
Kamu harus ikut kata Ayah.
*Besok Ayah akan urus kepindahan kamu ke Pondok Pesantren. “*

Setelah Doni berada di Pondok Pesantren setiap hari aku merindukan buah hatiku.
Tapi suamiku nampak tidak peduli. “ Kamu tidak boleh mengunjunginya di pondok.
Dia harus diajarkan mandiri.
Tunggu saja kalau liburan dia akan pulang” Kata suamiku tegas seakan membaca kerinduanku untuk mengunjungi Doni.

Tak terasa Doni kini sudah kelas 3 Madrasah Aliyah atau setingkat SMU. Ruli kelas 1 SMU
dan Rini kelas 2 SLP.
*Suamiku tidak pernah bertanya soal Raport sekolahnya*
Tapi aku tahu raport sekolahnya tak begitu bagus tapi juga tidak begitu buruk.
Bila liburan Doni pulang kerumah, Doni lebih banyak diam.
Dia makan tak pernah berlebihan dan tak pernah bersuara selagi makan sementara adiknya bercerita banyak soal disekolah dan suamiku menanggapi dengan tangkas untuk mencerahkan.
Walau dia satu kamar dengan adiknya namun kamar itu selalu dibersihkannya setelah bangun tidur. *Tengah malam dia bangun dan sholat tahajud dan berzikir sampai sholat subuh*

Ku perhatikan tahun demi tahun perubahan Doni setelah mondok.
Dia berubah dan berbeda dengan adik adiknya.
Dia sangat mandiri dan hemat berbicara.
*Setiap hendak pergi keluar rumah,*
*dia selalu mencium tanganku dan setelah itu memelukku*
Beda sekali dengan adik adiknya yang serba cuek dengan gaya hidup modern didikan suamiku.

Setamat Madrasa Aliyah, Doni kembali tinggal dirumah.
Suamiku tidak menyuruhnya melanjutkan ke Universitas.
“ Nilai rapor dan kemampuannya tak bisa masuk universitas.
Sudahlah.
Aku tidak bisa mikir soal masa depan dia. Kalau dipaksa juga masuk universitas akan menambah beban mentalnya. “
Demikian alasan suamiku.
Aku dapat memaklumi itu.
*Namun suamiku tak pernah berpikir apa yang harus diperbuat Doni setelah lulus dari pondok*                               
Donipun tidak pernah bertanya.
Dia hanya menanti dengan sabar.

Selama setahun setelah Doni tamat dari mondok, waktunya lebih banyak di habiskan di Masjid. Dia terpilih sebagai ketua Remaja Islam Masjid. *Doni tidak memilih Masjid yang berada di komplek kami tapi dia memilih masjid diperkampungan yang berada dibelakang komplek.* Mungkin karena inilah suamiku semakin kesal dengan Doni karena dia bergaul dengan orang kebanyakan.
Suamiku sangat menjaga reputasinya dan tak ingin sedikitpun tercemar. Mungkin karena dia malu dengan cemoohan dari tetangga maka dia kadang marah tanpa alasan yang jelas kepada Doni.
Tapi Doni tetap diam.
Tak sedikitpun dia membela diri.

*Suatu hari yang tak pernah kulupakan adalah ketika polisi datang kerumahku*
Polisi mencurigai Doni dan teman temannya mencuri di rumah yang ada di komplek kami.
Aku tersentak.
Benarkah itu.
*Doni sujud dikaki ku sambil berkata “ Doni tidak mencuri , Bunda.*
TIdak, Bunda percayakan dengan Doni.
Kami memang sering menghabiskan malam di masjid tapi tidak pernah keluar untuk mencuri.”
Aku meraung ketika Doni dibawa kekantor polisi.
Suamiku dengan segala daya dan upaya membela Doni.
Alhamdulilah Doni dan teman temannya terbebaskan dari tuntutan itu. Karena memang tidak ada bukti sama sekali.
Mungkin ini akibat kekesalan penghuni komplek oleh ulah Doni dan kawan kawan yang selalu berzikir dimalam hari dan menggangu ketenangan tidur.

Tapi akibat kejadian itu , suamiku mengusir Doni dari rumah.
Doni tidak protes.
Dia hanya diam dan menerima keputusan itu.
*Sebelum pergi dia rangkul aku” Bunda , Maafkanku.*
Doni belum bisa berbuat apapun untuk membahagiakan bunda dan Ayah.
*Maafkan Doni “* Pesannya.
*Diapun memandang adiknya satu satu.* *Dia peluk mereka satu persatu “ Jaga bunda ya.*
*Mulailah sholat dan jangan tinggalkan sholat. Kalian sudah besar .” demikian pesan Doni*.
*Suamiku nampak tegar dengan sikapnya untuk mengusir Doni dari rumah.*

*“ Mas, Dimana Doni akan tinggal. “ Kataku dengan batas kekuatan terakhirku membela Doni.*

*“ Itu bukan urusanku. Dia sudah dewasa. Dia harus belajar bertanggung jawab dengan hidupnya sendiri.*

***
Tak terasa sudah enam tahun Doni pergi dari Rumah.
Setiap bulan dia selalu mengirim surat kepadaku.
Dari suratnya kutahu Doni berpindah pindah kota.
*Pernah di Bandung, Jakarta, Surabaya dan tiga tahun lalu dia berangkat ke Luar negeri.*
*Bila membayangkan masa kanak kanaknya kadang aku menangis.*
Aku merindukan putra sulungku. *Setiap hari kami menikmati fasilitas hidup yang berkecukupan.*
Ruli kuliah dengan kendaraan bagus dan ATM yang berisi penuh.
Rinipun sama.
Karir suamiku semakin tinggi. Lingkungan sosial kami semakin berkelas.
Tapi, satu putra kami pergi dari kami. Entah bagaimana kehidupannya. Apakah dia lapar.
*Apakah dia kebasahan ketika hujan karena tidak ada tempat bernaung.* Namun dari surat Doni , aku tahu dia baik baik saja.
Dia selalu menitipkan pesan kepada kami, “ Jangan tinggalkan sholat.
*Dekatlah kepada Allah maka Allah akan menjaga kita siang dan malam. “*

***
Prahara datang kepada keluarga kami. *Suamiku tersangkut kasus Korupsi.*
Selama proses pemeriksaan itu suamiku tidak dibenarkan masuk kantor. Dia dinonaktifkan.
Selama proses itupula suamiku nampak murung.
Kesehatannya mulai terganggu. Suamiku mengidap hipertensi.
Dan puncaknya , adalah ketika Polisi menjemput suamiku di rumah. Suamiku terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
*Rumah dan semua harta yang selama ini dikumpulkan disita oleh negara* Media massa memberitakan itu setiap hari.
Reputasi yang selalu dijaga oleh suamiku selama ini ternyata dengan mudah hancur berkeping keping. Harta yang dikumpul, sirna seketika. Kami sekeluarga menjadi pesakitan. Ruli malas untuk terus keliah karena malu dengan teman temannya.
Rini juga sama yang tak ingin terus kuliah.

Kini suamiku dipenjara dan anak anak jadi bebanku dirumah kontrakan.
Ya walau mereka sudah dewasa namun mereka menjadi bebanku. Mereka tak mampu untuk menolongku.
Baru kutahu bahwa selama ini kemanjaan yang diberikan oleh suamiku telah membuat mereka lemah untuk survival dengan segala kekurangan.
Maka jadilah mereka bebanku ditengah prahara kehidupan kami.

Pada saat inilah aku sangat merindukan putra sulungku.
*Ditengah aku sangat merindukan itulah aku melihat sosok pria gagah berdiri didepan pintu rumah.*

Doniku ada didepanku dengan senyuman khasnya.
Dia menghambur kedalam pelukanku. “ *Maafkan aku bunda, Aku baru sempat datang sekarang sejak aku mendapat surat dari bunda tentang keadaan ayah. “* katanya.
Dari wajahnya kutahu dia sangat merindukanku.
Rini dan Ruli juga segera memeluk Doni.
Mereka juga merindukan kakaknya. Hari itu, kami berempat saling berpelukan untuk meyakinkan kami akan selalu bersama sama.

Kehadiran Doni dirumah telah membuat suasana menjadi lain. Dengan bekal tabungannya selama bekerja diluar negeri, Doni membuka usaha percetakan dan reklame.
Aku tahu betul sedari kecil dia suka sekali menggambar namun hobi ini selalu di cemoohkan oleh ayahnya. Doni mengambil alih peran ayahnya untuk melindungi kami.
Tak lebih setahun setelah itu, Ruli kembali kuliah dan tak pernah meninggalkan sholat dan juga Rini. *Setiap maghrib dan subuh Doni menjadi imam kami sholat berjamaah dirumah*
Seusai sholat berjamaah Doni tak lupa duduk bersila dihadapan kami dan berbicara dengan bahasa yang sangat halus , beda sekali dengan gaya ayahnya

*" Manusia tidak dituntut untuk terhormat dihadapan manusia tapi dihadapan Allah.  Harta dunia, pangkat dan jabatan tidak bisa dijadikan tolok ukur kehormatan. Kita harus berjalan dengan cara yang benar dan itulah kunci meraih kebahagiaan dunia maupun akhirat.  Itulah yang harus kita perjuangkan dalam hidup agar mendapatkan kemuliaan disisi Allah. Dekatlah kepada Allah maka Allah akan menjaga kita.  Apakah ada yang lebih hebat menjaga kita didunia ini dibandingkan dengan Allah. “*

*“ Apa yang menimpa keluarga kita sekarang bukanlan azab dari Allah*
Ini karena Allah cinta kepada Ayah. Allah cinta kepada kita semua karena kita semua punya peran hingga membuat ayah terpuruk dalam perbuatan dosa sebagai koruptor. Allah sedang berdialog dengan kita tentang sabar dan ikhlas, tentang hakikat kehidupan, tentang hakikat kehormatan.
Kita harus mengambil hikmah dari ini semua untuk kembali kepada Allah dalam sesal dan taubat.
*Agar bila besok ajal menjemput kita, tak ada lagi yang harus disesalkan, Karna kita sudah sangat siap untuk pulang keharibaan Allah dengan bersih. “*

*Seusai Doni berbicara , aku selalu menangis*
*Doni yang tidak pintar sekolah, tapi Allah mengajarinya untuk mengetahui rahasia terdalam tentang kehidupan dan dia mendapatkan itu untuk menjadi pelindung kami dan menuntun kami dalam taubah*
*Ini jugalah yang mempengaruhi sikap suamiku dipenjara*
Kesehatannya membaik.
Darah tingginya tak lagi sering naik. Dia ikhlas dan sabar , dan tentu karena dia semakin dekat kepada Allah.
*Tak pernah tinggal sholat sekalipun. Zikir dan linangan airmata sesal akan dosanya telah membuat jiwanya tentram. Mahasuci Allah*

*Sahabatku terdapat beberapa pesan moral dlm cerita itu antara lain* :

*1).Jangan memaksakan kemampuan anak*

*2).Jangan merendahkan kemampuan anak*

*3).Kesuksesan bukan hanya diukur dari kemampuan akademik/nilai raport*

*4).Anak yg kelihatannya "terbelakang" belum tentu gagal*

*5). Kasih sayang yg kita berikan kpd semua anak harus adil sesuai dng porsinya*

*6).Jangan hanya memikirikan uang yg banyak tetapi tidak halal..*

*Semoga bermanfaat buat sahabat semua dan Allah jadikan kita semua dan keluarga kita menjadi hamba yg di rahmati, di Ridhoi, di Berkahi jg di bebaskan dari siksa api neraka...*                    
Dari Hamba Allah Yang HINA  
*Aamiin...*

Senin, 24 Juli 2017

PSIKOLOGI PERSUASI by Dewa Eka Prayoga

PSIKOLOGI PERSUASI
Cara Memengaruhi Audience Anda di Sosial Media

Seandainya hari ini Anda aktif main sosial media, entah itu Facebook, Twitter, ataupun Instagram, maka Anda wajib ketahui ilmu ini.

Ilmu ini dikhususkan untuk Anda para pemain sosial media yang menggunakan akun-akunnya untuk kepentingan bisnis dan jualan. Karena mau tidak mau, Anda akan berinteraksi dengan audience Anda (teman atau follower) dan berusaha memengaruhi mereka agar mau beli produk Anda. Betul?

Ilmu ini bernama: PERSUASI.

Singkat kata, dengan menguasai ilmu ini, Anda dapat memengaruhi audience Anda untuk mengikuti apa yang Anda inginkan...

Entah itu goalnya nyuruh komen, nyuruh share, nyuruh klik link, atau nyuruh beli.

Pokoknya, nyuruh-nyuruh secara halus. Baik secara sadar maupun tidak sadar. Ngeri banget ya? Hehe 😅

Bicara soal persuasi, maka sudah pasti acuan yang paling banyak digunakan oleh Internet Marketer dan Pebisnis Online adalah hasil penelitian dari Robert B. Cialdini tentang The Psychology of Persuasion.

Dimana psikologi persuasi tersebut terdiri dari 6 kunci, diantaranya:

1. Reciprocity
2. Authority
3. Scarcity
4. Commitment & Consistency
5. Liking
6. Social Proof

Seperti biasa, untuk mempermudah Anda dalam mengingatnya, Saya buat singkatan khusus, yakni:

"RAiSa Cantik, Langsing, & Seksi"

Upss!! 🙈

Jangan sampai kebaca sama Hamish Daud dan pasangan Anda ya. Hehehe

Singkatan itu hanya tool untuk membuat konten Saya NAMPOL di ingatan Anda.

Baiklah..

Tanpa panjang lebar lagi, yuk kita bahas satu per satu, apa saja 6 kunci persuasi yang dimaksud, dan gimana penggunaannya di sosial media dan penjualan.

Yuk kita jabarkan...

Pertama, RECIPROCITY.

alias: TIMBAL BALIK.

Intinya: jika ada orang memberikan sesuatu pada Anda, maka otomatis Anda ingin juga membalas dengan memberikan sesuatu yang sama atau bahkan lebih pada dia.

Artinya, jika Anda ingin orang lain "sungkan" dan memberikan timbal balik pada Anda, maka sebelumnya Anda mesti memberikan sesuatu dulu pada mereka. Paham?

Di sosial media, khususnya saat Anda ingin memengaruhi audience Anda dengan reciprocity ini, maka Anda bisa lakukan hal-hal berikut ini, seperti:

- Berikan Ebook GRATIS
- Adain Webinar GRATIS
- Kasih Giveaway (bagi-bagi hadiah)
- Edukasi rutin tiap hari
- Sering-sering LIVE Facebook / Instagram

... dan sejenisnya.

Lagi-lagi kuncinya:

"Sharing-sharing dahulu, selling-selling kemudian"

Maka pesan Saya untuk Anda, sebelum jualan, atau launch produk tertentu, mulailah dengan membangun reciprocity dulu.  Oke?

Kedua, AUTHORITY.

alias: Otoritas.

Intinya: orang akan lebih mudah mengikuti omongan orang atau institusi yang ahli & punya otoritas ketimbang yang biasa-biasa saja.

Manusia cenderung patuh terhadap orang atau figur yang memiliki otoritas yang kuat.

Kata-kata atau perintah seseorang yang kita anggap mempunyai otoritas akan lebih diterima dan dipercayai, tanpa ada keraguan sedikitpun. Bener gak?

Seperti halnya kita lebih percaya pada Dokter dalam urusan kesehatan, lebih percaya ke Ulama dalam urusan agama, lebih percaya ke Montir dalam urusan perbengkelan, dan lain sebagainya.

Bagaimana menggunakan authority di sosial media?

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan, diantaranya:

- Tunjukan hasil penelitian
- Cantumkan testimoni dari para ahli
- Ceritakan gelar atau jabatan Anda
- Minta dukungan/berfoto dengan orang ahli
- Kutip perkataan tokoh-tokoh terkenal

...dan masih banyak lagi.

Karena authority setiap orang berbeda-beda, maka jika Anda merasa belum cukup punya authority di bidang Anda, lakukanlah tips-tips di atas, untuk "dompleng" authoritynya. Kebayaaaang? 👌

Ketiga, SCARCITY.

alias: kelangkaan.

Intinya: orang akan lebih tertarik dan take action cepat pada sesuatu yang langka.

Karenanya, setiap keterbatasan yang diletakkan pada sebuah penawaran (produk fisik atau non-fisik) dimunculkan agar menghadirkan perasaan tertekan dan terdesak untuk bertindak (take action).

“Sesuatu akan menjadi semakin menarik ketika jumlahnya terbatas...”

Sadar gak sadar, kita ada kecenderungan m membeli sesuatu dengan cepat saat kita

Mendengar bahwa produk atau waktu promonya tersebut akan habis.

Maka untuk menggunakan kunci Scarcity ini dalam berpromosi di sosial media adalah:

- Berikan Diskon, Hadiah, Bonus, Voucher khusus dengan batas waktu tertentu

- Kasih penawaran dengan jumlah stok atau jumlah produknya

Anda bisa mainkan kelangkaan di 2 poin, yakni waktu dan jumlah produk.

Silakan Anda susun sedemikian rupa strateginya agar promo tersebut langsung direspon banyak orang khususnya audience Anda. Sip? Mantap!

Keempat, COMMITMENT & CONSISTENCY.

alias: Komitmen & Konsistensi.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi jika sebelumnya sudah membuat komitmen awal yang kecil dan tidak berat.

Jadi kita ini sebagai manusia cenderung berpola dan keras kepala untuk sesuatu yang telah mereka yakini, benar atau salah.

Sekali ada isu tertentu yang sudah terprogram di pikiran bawah sadar, mereka akan bergerak, action, berjalan lurus sesuai isu tersebut.

Itulah kenapa ketika mau memberikan sesuatu atau merilis produk tertentu, biasanya Saya mengawalinya dengan pertanyaan sederhana, misalnya:

"Cung siapa yang mau ebook terbaru Saya. Komen MAU di komen ya!"

"Hayoo siapa lagi yang kepengen dijeblosin ke kelas online gratis Saya, cuung..."

"Baru nemu tool gokil nih. Mau?"

...dan sejenisnya.

Intinya, audience dibuat "MAU" dulu. Soal beli atau enggak, itu nomor sekian.

Tujuan dipancing-pancing begitu adalah memunculkan hukum komitmen dan konsisten ini. Sejauh yang Saya lakukan, cukup berhasil dan terbukti efektif. Baik di bisnis buku, course, hijab, dan properti. Silakan Anda coba..

Contoh ide lainnya dalam memuculkan commitment & consistency ini adalah dengan melakukan:

- Pertanyaan Yes-Set
- Pernyataan Yes-Set
- Cukup masukkan nama + email Anda
- Suruh like dan komen, sebelum share
- Suruh share, sebelum beli
- Interkasi dulu dengan audience, “Cung.."
- Jual murah dulu, baru yang mahal

... dan lain-lain.

Intinya, kalau seseorang udah komitmen dengan hal yang kecil, maka dia akan konsisten untuk melakukannya lagi bahkan mengambil tindakan yang lebih besar.

Udah, cobain aja, jangan banyak mikir! 😅

Kelima, LIKING.

alias: rasa suka.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi oleh seseorang yang mereka suka.

Jadi, ketika audience Anda udah merasa “klik” dengan Anda, ikatan kuat udah terjalin, maka mereka akan dengan mudah jatuh ke pelukan Anda. Mereka akan respek dengan Call To Action Anda.

Cialdini dalam buku The Pshycology of Persuasion bilang:

"Orang akan lebih mudah berkata YA kepada mereka yang sudah kenal dan suka"

Karenanya, kunci penerapan Liking dalam sosial media adalah:

- Jadi orang yang nyenengin, jangan nyebelin

- Sering komen di status orang dengan memberikan pujian, sanjungan, apresiasi, atau komentar positif lainnya

- Jangan mendebat status mereka. Kalau gak suka, diem aja. Jangan komen

- Jangan pelit like atau lope-lope, khususnya di Facebook

- Berempatilah pada mereka yang terkena musibah atau masalah

- Sesekali endorse artis. Khususnya artis yang sesuai dengan produk dan target market Anda

Kebayang ya?
Alhamdulillah...

Keemam, SOCIAL PROOF.

alias: Bukti Sosial.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi jika ada jumlah banyak sebagai acuan.

Kalau Saya cek di Wikipedia, Social Proof adalah fenomena psikologis di mana orang menganggap tindakan orang lain dalam upaya untuk mencerminkan perilaku yang benar untuk situasi tertentu dimana situasi itu bisa benar bisa juga salah.

Itulah kenapa toko yang rame dan banyak pengunjung lebih tertarik untuk kita kunjungi ketimbang yang sepi. Itu pula yang menyebabkan produk-produk berstempel "Best Seller" lebih diincar market ketimbang yang biasa-biasa aja. Kebayang ya?

"Orang akan LEBIH PERCAYA apa kata orang, bukan apa kata PENJUAL..."

Karenanya, untuk menggunakan social proof di sosial media, lakukanlah hal ini:

- Sebutkan berapa banyak orang yang telah menggunakan atau membeli produk Anda

- Tunjukkan sebanyak mungkin testimoni

- Sampaikanlah informasi terkait data dan statistik produk yang Anda jual

- Sematkan kata Best Seller atau Produk Terlaris pada produk yang benar-benar laris dipasaran

- Gunakan kalimat: “Telah Terjual Sebanyak…”, “Telah Dibeli Oleh….”, “Telah Digunakan…”, “Telah Didownload…”

Kebayang ya?
Ih, pinter deh... 🤣👍🏻

Demikian 6 kunci persuasi yang bisa Anda gunakan untuk memengaruhi audience Anda di sosial media. ✍🏻

Silakan baca, pahami, dalami, dan praktikkan segera dalam bisnis Anda.

Jangan ditunda-tunda, entar keburu lupa. Jangan dinanti-nanti, entar keburu mati.

Sekian dari dari Saya, semoga bermanfaat ☺️

Dewa

NB:
Dan untuk memastikan agar manfaat dari broadcast WhatsApp ini makin tersebar,

maka jika tidak keberatan, atau bahasa lainnya: sekiranya Anda gak pelit,

silakan share link http://dewaekaprayoga.com/wa di sosial media Anda, Facebook misalnya.

Kali aja teman Anda membutuhkan ilmunya. Toh gak ada ruginya berbagi. Soal rezeki, serahkan pada sang ilahi...

Semoga Allah memberikan keberkahan dan keberlimpahan pada mereka yang gemar berbagi. Aamiin....

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya"

Pamit undur diri 🙏

Start With Why by Dewa eka prayoga

*START WITH WHY*

Satu Hal Penting yang Menggerakkan Orang untuk Bertindak

Simon Sinek, dalam bukunya yang berjudul 'Start with Why' selalu menekankan:

"Untuk memengaruhi orang secara maksimal, mulailah dari WHY"

Maksudnya? 🤔

Begini..

Disadari atau tidak, banyak orang ketika melakukan sesuatu hanya fokus pada *WHAT (apa) dan HOW (bagaimana), bukan pada WHY (kenapa).*

Padahal, untuk mendapatkan hasil maksimal, faktor *"why"* nya kudu kuat.

Misalnya, katakanlah ada seorang sahabat yang berhasil mendapatkan penghasilan Rp 1 miliar per bulan. Biasanya, sebagai manusia normal, kita cenderung kepo dan bertanya, "Wih, gimana ya caranya?". Bener gak?

Coba Anda perhatikan ini baik-baik...

Kebanyakan dari kita langsung mencari tahu HOW nya (caranya) ketimbang WHY nya (alasannya).

Yuk ubah cara berpikirnya, misalnya:

"Apa ya yang membuat dia bisa seperti itu?"
"Kenapa ya dia melakukan itu?"
"Kenapa ya dia melakukannya se-GILA itu?"
"Kenapa ya dia kok bisa konsisten dan seistiqomah itu?"

Kenapa? Kenapa? Kenapa?

Selalu berpikir: *"KENAPA"*, start with why...

Kebayang?

Sekarang, yuk kita bicara soal jualan...

Coba Anda pikirkan, apakah Anda sudah memiliki jawaban yang kuat atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Kenapa Anda memutuskan jualan?
2. Kenapa Anda memilih produk itu?
3. Kenapa Anda jualan produk itu setiap hari?
4. Kenapa Anda gak malu jualan?
5. Kenapa Anda gak takut ditolak orang?
6. Kenapa Anda gak peduli dengan cibiran orang?
7. Kenapa Anda ngotot jualannya?
8. Kenapa Anda istiqomah melakukannya?

Kenapa...?
Kenapa...?
Kenapa...?

Gimana, udah punya jawabannya?

Coba tuliskan ulang di kertas atau note Anda, jangan cuma di pikiran dan hati aja...

✍🏻✍🏻✍🏻

Karena disadari atau tidak, jawaban atas pertanyaan tersebut akan memberikan energi tersendiri saat kita melakukannya.

Alasan itulah yang akan membuat kita bersemangat untuk mencapai target-target di kehidupan...

Alasan itulah yang akan membuat kita bertahan disaat adanya ujian, cibiran, cacian, dan makian..

Alasan itulah yang akan membuat kita berjuang keras untuk melakukan yang terbaik setiap harinya..

Kalau WHY nya udah jelas dan kuat, solusi  akan hadir dengan sendirinya...

Kenapa banyak orang baperan?
Karena WHY nya gak jelas...

Kenap banyak orang menyerah & putus asa?
Karena WHY nya gak jelas...

Kenapa orang hidupnya gitu-gitu aja?
Karena WHY nya gak jelas...

Gak mau kan hidup cuma gitu-gitu aja?
tak ada kemajuan, tak ada pertumbuhan...

Karenanya: mulailah membangun kehidupan Anda dengan miliki alasan yang jelas & kuat.

Okey?

Ingat..

Setiap orang tahu apa yang mereka lakukan... (what)

Beberapa orang tahu bagaimana mereka melakukannya... (how)

TAPI hanya sedikit orang yang tahu mengapa mereka melakukannya... (why)

Semoga Anda termasuk golongan sedikit orang yang tahu kenapa melakukannya.

Sekian dari Saya, Dewa Eka Prayoga.

*P.S.*
By the way, START WITH WHY ini tak hanya berlaku di kehidupan, tapi juga bisa diterapkan di penjualan...

Ya, saat berjualan, jangan cuma fokus menjelaskan WHAT (fitur) nya saja, tapi tekankanlah faktor WHY nya (alasan & manfaatnya)...

Misalnya:

Kenapa harus beli produkmu?
Kenapa harus percaya omonganmu?
Kenapa harus beli darimu?
Kenapa harus beli banyak?
Kenapa harus beli sekarang?
Kenapa harus beli lagi?

Kenapa....?
Kenapa....?
Kenapa....?

Anda mesti tahu jawaban atas pertanyaan tersebut, sebelum orang lain memutuskan untuk membeli produk yang Anda jual.

Bayangkan, kalau Anda sendiri aja gak tahu apa alasannya, apalagi orang lain.

Maka pantes kalau misalkan jualan gak laku-laku, atau omsetnya cuma segitu-gitu mulu..

#tepukjidat 🙈

Bisa jadi bukan salah di what (fitur) nya, tapi salah di why (alasan & manfaat) nya..

Karenanya...

PR Anda sekarang, selain menjawab pertanyaan WHY untuk diri Anda sendiri, juga mendesain jawaban WHY untuk produk yang sedang Anda jual, diantaranya:

- Kenapa orang lain harus beli produkmu?
- Kenapa orang lain harus percaya omonganmu?
- Kenapa orang lain harus beli darimu?
- Kenapa orang harus beli banyak?
- Kenapa orang harus beli sekarang?
- Kenapa orang harus beli lagi?

Juga:

- Kenapa orang lain tidak beli produkmu?
- Kenapa orang lain tidak percaya omonganmu?
- Kenapa orang lain tidak beli darimu?
- Kenapa orang tidak beli banyak?
- Kenapa orang tidak beli sekarang?
- Kenapa orang tidak beli lagi?

Ayo analisa. Temukan jawabannya.

Tulis sebanyak mungkin.

Pilihlah 3 alasan terkuat dari masing-masing jawaban tersebut. Dan jadikan itu add value Anda saat berjualan.

Selamat berpikir. 🤔

-P.P.S.*
Boleh discreenshoot bagian yang paling disukai dan post FB Anda, sertakan link: http://dewaekaprayoga.com/wa

Kalau mau tag di Instagram @dewaekaprayoga, boleh juga kok.

Semoga bermanfaat... 🙏

Pilar Bisnis Online

*PILAR BISNIS ONLINE*
Bagaimana Cara Mengoptimasi Bisnis Online yang Anda Jalankan

Saya tidak tahu bisnis Anda apa, tapi Saya meyakini bahwa jika Anda ingin mendapatkan hasil optimal dari bisnis yang Anda jalankan, kuasailah 3 pilar berikut ini:

*1. List*
*2. Copy*
*3. Offer*

Yuk kita bisa bahas satu per satu...

*Pertama, LIST.*

List bicara tentang siapa audience atau target market bisnis Anda. Dimana mereka ngumpul, apa kebiasaannya, apa minatnya, berapa usianya, dst.

List yang baik adalah MILIK SENDIRI, seperti List Email, Nomor Handphone, dan Pixel.

Karenanya, milikilah list tersebut. Kuasailah bagaimana cara mengumpulkannya, mengelolanya, dan memfunnelnya sampai pada produk yang Anda tawarkan.

Belajarlah ilmu LIST BUILDING, entah itu di Email, WhatsApp, atau Facebook Ads.

Karena di media tersebutlah Anda bisa memiliki list milik sendiri.

Bagaimana dengan Instagram?
Bagaimana dengan Facebook Personal?
Bagaimana dengan Channel Telegram?

Jawab:
Itu semua adalah list milik orang lain.

Artinya, Anda tidak bisa ambil data mereka. Anda cuma 'numpang' di media orang lain. Jadi kalau misal ada pemblokiran atau masalah lainnya, itu konsekwensinya.

Karenanya, saran Saya, mulailah fokus membangun list milik Anda sendiri.

Kapan?
Sekarang. Dan seterusnya...

*Kedua, COPY.*

Copy bicara tentang bagaimana cara Anda menawarkan produk yang Anda jual pada list yang Anda miliki. Dapat berupa tulisan, image, video, layout, dll,

Copy yang bagus memiliki konversi yang tinggi, alias menghasilkan penjualan. Dan untuk membuat copy yang bagus, Anda perlu pahami karakteristik dan seluk beluk target market produk tersebut. Karena dari situlah copy dibuat.

Belajarlah ilmu copywriting, di buku Easy Copywriting, dan bisa Anda pesan di http://billionairestore.co.id

Belajarlah cara membuat cerita (story telling) yang menarik..

Belajarlah cara membuat video marketing yang bagus..

Belajarlah cara membuat desain promo yang keren..

Pokoknya: pelajari semuanya.

Kalau gak sanggup pelajari semuanya, rekrutlah orang yang ahli di bidangnya.

Udah, gitu aja, sesimpel itu.

*Ketiga, OFFER.*

Offer bicara tentang apa sebenarnya produk yang Anda jual. Misalnya: barang atau jasa.

Offer yang baik muncul atas dasar pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan market.

Karenanya, jangan asal buat buat. Sekali lagi, jangan asal buat produk.

Jangan egois. Jangan ego sentris.

Buatlah produk yang benar-benar market butuhkan, bukan yang 'menurut Anda' market butuhkan. Beda...

Ada risetnya dulu. Ada surveinya dulu. Ada proses mikirnya dulu. Gak sembarangan...

Sekarang, mari kita berandai-andai...

Pertama,
Seandainya list + copynya bagus, tapi offernya jelek, apa yang akan terjadi?

Ya, sulit banget terjadi konversi penjualan disebabkan bawaan produknya emang jelek. Wajar, wong gak layak jual. Kalaupun misakan terjadi penjualan, akan muncul kekecewaan. Gak repeat order deh... Kebayang?

Kedua,
Seandainya copy + offernya bagus, tapi listnya gak targeted, apa yang akan terjadi?

Ya, susah banget jualnya. Ya iyalah, wong mereka gak butuh kok. Salah narget...

Ibarat kata jualan produk Hijab dengan angle akhwat tapi bidiknya cowok, jomblo pula, ya gatot (gagal total). Boncoss...

Ketiga,
Seandainga list + offernya bagus, tapi copynya jelek, apa yang akan terjadi?

Ya, orang gak ada nafsu dan urgensi untuk beli, walaupun bisa jadi mereka tertarik. Terlalu biasa copynya...

Pahaaaaaam....??

Oleh karenanya...

Jika Anda ingin mengoptimasi bisnis online Anda, maka perhatikan 3 pilar ini baik-baik. Optimasi ketiganya.. semuanya.

Listnya harus targeted...
Copynya harus ciamik...
Offernya harus bagus...

Tentunya, saat melakukan itu semua, Anda harus mengukurnya.

*Tes.*
*Ukur.*
*Tes.*
*Ukur.*
*Tes.*
*Ukur.*

Baca datanya.
Perhatikan polanya.

Dari situ nanti Anda bakal tahu, mana pilar-pilar yang bisa Anda optimasi.

Kebayang ya?
Alhamdulillah...